Tuesday, March 15, 2011

latest post

terkadang saya akan menjadi sangat egois dan teramat sangat keras kepala jika saya dipaksa untuk menjadi seperti itu, tapi setiap akibat itu pasti ada sebabnya ^.^
Thursday, 24 February 2011, at 10:02pm · LikeUnlike ·

Tuhan itu emang adil, tak perlu membalas dengan tangan saya sendiri, situasi sudah membalasnya,,,, terbukti, kl smart nggak cuma cerdas otak, tp juga cerdas hati n jiwa , harus berani mengakui juga kalau berbuat salah, jangan melemparkan kesalahan pada orang lain dan menjadikan diri sebagai korban, ntar lama2 jadi korban beneran lho ;;)
Friday, 25 February 2011, at 12:44pm · LikeUnlike ·

Tuesday, February 8, 2011

Ikan Salmon & Hiu Kecil

Untuk masakan Jepang, ikan salmon akan lebih enak dinikmati dalam keadaan hidup saat hendak diolah untuk disajikan. Jauh lebih nikmat dibandingkan dengan ikan salmon yang sudah diawetkan dengan es.

Itu sebabnya para nelayan selalu memasukkan salmon tangkapnya ke suatu kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon itu tetap hidup.

Mesti demikian pada kenyataannya banyak salmon yang mati di kolam buatan tersebut. Bagaimana mereka menyiasatinya?

Para nelayan memasukkan seekor hiu kecil di kolam itu. Ajaib! Hiu kecil tersebut “memaksa ” salmon-salmon itu terus bergerak agar tidak dimangsa hiu. Hasilnya, jumlah salmon yang mati justru menjadi sangat sedikit!

Pesan dari kisah itu mengingatkan kita untuk terus bergerak. Diam membuat kita mati! Bergerak justru membuat kita tetap bertahan!

Apa yang membuat kita diam? Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman. Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena. Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati. Ironis , bukan?

Apa yang membuat kita bergerak? Masalah, pergumulan dan tekanan hidup. Saat masalah datang secara otomatis naluri kita membuat kita bergerak aktif dan berusaha bagaimana mengatasi semua pergumulan hidup itu

Di saat seperti itu biasanya kita akan ingat dan berharap kepada Tuhan. Dan kita menjadi kreatif, potensi diri kitapun menjadi berkembang luar biasa!!

Ingatlah bahwa kita akan bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat keadaan nyaman, tapi justru pada saat kita menghadapi badai hidup.

Itu sebabnya syukurilah “hiu kecil” yang terus memaksa kita untuk bergerak dan tetap survive!

Sumber : Eko Hendrawan Sofyan | Kompasiana

Idenya sama dengan ini.

Tuesday, November 30, 2010

ungkapan hati

bila kering seluruh sungai cinta di dunia ini, aku rela memberikan tetes terakhir air mataku untuk membalurimu dengan kasih sayang
andai kering seluruh samudra kehidupan di dunia ini, aku rela memberikan tetes terakhir darahku untuk memberimu kesempatan

Sunday, November 23, 2008

Bukannya Aku Takut

ku tak peduli
bila ku benar-benar cinta mati
ku tak peduli

ku memang begini
bila ku benar-benar cinta mati
ku tak peduli
apa saja yang ku inginkan kamu rela

reff:
bukannya aku takut akan kehilangan dirimu
tapi aku takut kehilangan cintamu
mungkin saja saat itu kau mempermainkan aku
seakan kau bisa membalas cintaku

kau takkan mengerti
yang selama ini aku rasakan, pasti
kau tak peduli
bila saja yang ku inginkan kamu rela

by Juliette


(aku tahu aku mulai kehilanganmu, aku tahu saat itu makin dekat...hanya saja jangan benci aku )

Wednesday, November 12, 2008

run boy, run ...

mundur berarti menyerah
diam akan tergilas
jalan, dan kita akan tersalip
tinggal satu pilihan : lari dengan cepat !

(aku harus terus berlari .... meskipun tanpa dirimu)

Tuesday, October 21, 2008

terpanggang

mestinya semua kepedihan ditimpa dengan senyuman
mestinya semua lagu dibalut nada-nada ceria
layaknya semua puisi adalah tentang cinta
layaknya semua dongeng diakhiri dengan kebahagiaan
harusnya semua kenangan manis ditutup dengan gandeng tangan
harusnya semua cinta akan berakhir pada kebersamaan

aku ingin menyelimuti dan mengantarmu bermimpi indah
aku ingin membelai dan membangunkanmu :
'hai sudah pagi, mari mewujudkan mimpi-mimpimu semalam'
sekarang !

(dan harusnya, setiap pedihmu adalah sayatan di jantungku. gak kusangka, sekian lamanya aku masih sayang sama kamu)

Sunday, May 11, 2008

makin jauh

bagai bintang putih yang bersinar
terang dan menyejukkan
semakin jauh jarakmu
semakin ingin aku memetikmu

bulan yang memudar keperakan
redup dan menentramkan
batin yang tertekan
oleh rasa yang semakin dalam

semakin jauh kulempar bayanganmu
semakin kuat kau cengkeram memoriku

semakin tinggi kuterbang
semakin dalam kakiku tenggelam ke dalam bumi

semakin kuat ku berontak
semakin hanyut aku dalam karismamu


(hai ... emang enak tersiksa terus, please lepaskan mantramu padaku, bebaskan aku dari daya magismu)

Sunday, December 23, 2007

belum bisa lupa


hai pemilik senyuman sesegar strawberry dari lereng maribaya
yang menghilangkan makna kata bosan seekor kumbang saat berada diantaramu
kau bagi kesejukan bagai berada di tengah pucuk-pucuk teh malabar
yang mampu menahan langkah musafir untuk melanjutkan petualangannya
duhai pemilik ketenangan danau patenggang
yang mampu menghanyutkan biduk kecil
hingga tak pernah berharap untuk berlabuh
hei, yang menebarkan kata-kata penuh kehangatan mata air kawah domas
yang memberi tenaga pada katak untuk keluar dari tempurungnya
dan memberinya sayap hingga mampu terbang bersama burung-burung
kau tebar pesona ke seluruh bumi parahyangan
hingga tak sabar mentari menunggu pagi hanya untuk mengagumi kemulianmu

hai, bantu aku untuk lari dari segala keindahanmu...

(lagi pengen ke situ patenggang nih...)

Sunday, November 25, 2007

orchestra

rindu itu adalah bait bait lagu
sayang itu adalah
syair penuh ungkapan puitis
cinta itu adalah lengkingan violin yang mendayu
kangen itu adalah gemuruh dentuman perkusi
senyum itu adalah dentingan piano klasik
membuat hidup penuh simfoni
membuat hari begitu indah dan damai
yang memompa darah dan membakar semangat
hingga sanggup ku bertahan hidup
hanya untuk menikmati orchestra-mu lagi

Tuesday, November 6, 2007

hari jadiku

empat hari lalu
tanpa ucapan darimu apalagi kehadiranmu
kamu tak pernah mengingatnya
hari itu memang tak berarti buatmu
tak mungkin kau ingat
seperti tahun-tahun yang telah lewat...

Tuesday, October 9, 2007

hari jadimu

Beralaskan kasih sayang mama dan berbantalkan kebanggaan bapak, mengantarkanmu keluar dari kesunyian menuju gerbang kehidupan yang penuh tawa, tangisan, pertentangan dan persahabatan. Kaupun menangis sekuatnya...lihatlah kau tunjukkan sifat protesmu untuk pertama kali.
Tuhan menyertakan sepasang mata yang berkilat laksana permata yang mampu menembus kedalaman samudra hati dan merobohkan gunung keangkuhan.
Dikaruniakan sepasang bibir yang merekah penuh goda. Darinya tercipta senyuman manis sebagai hiasan dunia. Yang sanggup membuat seorang jejaka menjadi bijaksana atau justru terlena. Darinya kau tebarkan kata-kata kebijaksanaan sebagai obat bagi jiwa-jiwa yang dahaga.
Disematkan perasaan cinta dan kasih sayang, yang sanggup memberikan kenikmatan semanis madu dan kepuasan inderawi.Tapi semua itu akan berubah menjadi pahit tatkala dicampur dengan buah nafsu yang berduri.
Lalu dikenakan gaun hasrat yang menyala yang ditenun dari benang-benang pelangi namun direnda dengan pita kecemasan agar kau tak terlena.
Diselipkan pula api murka yang diambil dari kawah kebodohan. Lingkupilah api itu dengan kesabaran agar tidak terbakar, sebaliknya ia akan jadi pelita penerang langkahmu.
Ya, menjeritlah yang keras karena tak akan lagi kau temui hangatnya belaian mama. Kini kau harus bertahan hidup, dan terus berlari agar tak tergilas jaman. Tapi kau dilahirkan untuk melewati jalan yang berliku yang penuh kerikil tajam. Kau hadir untuk menopang orang lain sambil menahan perih kakimu tersayat onak. Kau ditakdirkan membagi kebahagiaan untuk sesama, meskipun kebahagianmu sendiri belum tergapai. Tapi yakinlah bahwa setiap tetes peluh, air mata dan darah itu tak akan sia-sia. Yakinlah di ujung jalan yang berliku ini menunggu kereta kencana yang kan membawamu ke istana.

Kau...makhluk manis nan perkasa.



(selamat ulang tahun makhluk manis)

love is...

Bila cinta memanggilmu, turutilah bersamanya. Kendati jalan yang mesti engkau lalui sangat keras dan terjal.
Ketika sayap-sayapnya merangkulmu, maka berserah dirilah padanya.
Sekalipun pedang-pedang yang bersemayam di balik sayap-sayap itu barangkali akan melukaimu.
Ketika ia bertutur kepadamu, maka percayalah padanya. Walupun suaranya akan memporandakan mimpi-mimpimu laksana angin utara yang meluluh-lantakkan tetamanan.
Cinta akan memahkotaimu dan menyalibmu.
Menyuburkan dan mematikanmu.
Membubungkanmu terbang tinggi, mengelus pucuk-pucuk rerantinganmu yang lentik
dan menerbangkanmu ke wajah matahari.
Namun cinta juga akan mencekik dan menguruk-uruk akar-akarmu sampai tercerabut dari perut bumi.


oleh Kahlil Gibran

Friday, October 5, 2007

lari darimu

pernahkah kau ingat hari jadiku ?
pernahkah kau ingin tahu keadaanku ?
sempatkah bertanya tentang keluarga, kesukaanku, pengalamanku ?
pernahkah kau merasa gembira menerima sms-ku hingga tak sabar kau ingin membalasnya ?
pernahkah kau reply satu saja emailku ?
pernahkah tiba-tiba kamu merindukanku seperti aku merindukanmu ?

aku kumpulkan segala macam alasan untuk melupakanmu
aku bisa lari darimu, tapi aku tak sanggup lari dari hatiku.....

Sunday, July 15, 2007

aku ingin

aku ingin mencintaimu dengan sederhana;

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu



aku ingin mencintaimu dengan sederhana;

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

oleh Supadi Djoko Damono

(puisimu ini yang bikin aku klepek-klepek gak bisa napas)

Monday, July 2, 2007

rindu sepi

tataplah tarian nyiur di pantai, seirama nyayian kalbuku
begitu tenang dingin tanpa emosi
menyimpan gelegak kasih yang tak sampai
lihatlah deburan ombak, disana tersimpan rahasia hatiku
kadang lembut membelai tepian pantai
namun kadang menggelora memendam rasa
dengarlah alunan samudra, disana tertitip kerinduanku

(sorry, keinginanmu pergi ke pantai belum pernah aku wujudkan)

ego

cinta (seharusnya) memang sederhana
aku suka kau suka
cukuplah itu jadi pengikat kita
tak perlu dengarkan dengungan kumbang yang cemburu
abaikan berisik jangkrik yang sirik
cukup kau, aku dan rumput-rumput yang tak bisa bicara

(bersyukurlah kita gak se-egois itu, memang lebih baik kita gak bersama dari pada ada yang tersakiti)

bunga di antara kembang

gadis kecil nan lugu
tersenyum renyah menatap hari
hari itu kau temukan dunia baru
diantara dinginnya udara dan wangi kembang
kini kau telah dewasa
kematanganmu ditempa oleh penderitaan
kemandirianmu diasah oleh cobaan
kepercayaandirimu dibentuk oleh pergaulan
lembut tutur katamu penuh berisi makna
bagai setetes madu bagi jiwa yang dahaga
dengan senyum yang semanis dulu
yang mampu melumpuhkan denyut jantung
kini kaulah kembang itu
anggun mewangi mencuri hati
tak terhitung kumbang yang mengitari
kemanakah kuntummu akan kau sematkan?

sayap sayap rapuh

semburat jingga di ufuk timur
menorehkan gradasi warna yang sungguh anggun
memicing matamu tersiram sinarnya
semilir angin menerpa sayap cantikmu
makin berat kau kepakkan ... kau terus maju
titik-titik embun berlomba mengusap kulitmu
dinginnya bekukan darahmu ... kau abaikan
kupu-kupu mungil dengan sayap kecil
membelah pagi memulai hari
seorang diri
demi madu yang mesti kau kumpulkan
demi kupu-kupu lain yang tak mampu terbang
ketegaran.. menguatkan sayapmu yang rapuh
ketulusan.. menegakkan kaki mungilmu yang lemah
semangat... memompa darahmu yang beku
kupu-kupu mungil ijinkan kuusap peluhmu, obati lelahmu
lalu terbanglah lagi tebarkan kasihmu